Pages

Minggu, 30 Oktober 2011

Unsur Vanadium


Vanadium

·        Vanadium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang V dan nomor atom 23. Salah satu senyawa yang mengandung vanadium antara lain vanadium pentaoksida (V2O5)
·        Vanadium bernama setelah Vanadis, dewi kecantikan dalam mitologi Skandinavia yang diberikan oleh Nils Gabriel Sefstrom.
·        nomor atom = 23
·        Massa atom = 50,9414 g.mol -1
·        Elektronegativitas menurut Pauling = 1.6
·        kepadatan = 6.1 g.cm-3 pada 20 ° C
·        titik lebur = 1910 ° C
·        titik didih = 3407 ° C
·        Vanderwaals jari-jari = 0,134 nm
·        jari-jari ionic = 0,074 nm (+3); 0,059 (5)
·        sotop = 5
·        elektronik shell = [Ar] 3d3 4s2
·        Energi ionisasi pertama = 649,1 kJ.mol -1
·        Energi ionisasi kedua = 1414 kJ.mol -1
·        Energi ionisasi ketiga = 2830 kJ.mol -1
·        Energi ionisasi keempat = 4652 kJ.mol -1
·        Oksidasi vanadium umum termasuk +2, +3, +4 dan +5.
·        Unsur vanadium bisa teroksidasi menjadi vanadium pentoksida selama pengelasan





Sejarah
Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801. Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu.
·        Unsur ini akhirnya ditemukan ulang pada tahun 1830 oleh Sefstrom, yang menamakan unsur itu untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, karena aneka warna senyawa yang dimilikinya.
·        Vanadium berhasil diisolasi hingga nyaris murni oleh Roscoe, pada tahun 1867 dengan mereduksi garam kloridanya dengan hidrogen.
·        Vanadium tidak dapat dimurnikan hingga kadar 99.3% – 99.8% hingga tahun 1922.
·        Sebuah iklan 1908 untuk Model T membaca, "Vanadium baja, baja, terkuat dan paling abadi terberat yang pernah diproduksi, digunakan di seluruh seluruh mobil."


Sumber
·        Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit, vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting.
·        Sumber daya terbesar vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan di Rusia.
·        Berbagai bijih vanadium diketahui tetapi tidak ada yang ditambang seperti untuk logam, yang umumnya diperoleh sebagai produk sampingan dari bijih lainnya
·         Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi
·         Terdapat juga dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor.
·        Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium yang sangat penting.
·        Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium triklorida dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.
·        kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.
·        Vanadium dapat ditemukan di lingkungan dalam alga, tumbuhan, invertebrata, ikan dan spesies lainnya
·        Vanadium terjadi pada deposito mengandung karbon seperti minyak mentah, batubara, serpih minyak dan pasir tar.
·        Dunia produksi bijih vanadium adalah sekitar 45,000 ton per tahun
·        Dalam kerang dan kepiting sangat bioaccumulates vanadium, yang dapat menyebabkan konsentrasi sekitar 105-106 kali lebih besar daripada konsentrasi yang ditemukan dalam air laut.
·       



Isotop
·        Vanadium alam merupakan campuran dari 2 isotop, yakni Vanadium-50 sebanyak 0.24% dan Vanadium -51 sebanyak 99.76%.
·        Vanadium-50 sedikit radioaktif, memiliki masa paruh lebih dari 3.9 x 1017 tahun. Ada sembilan isotop lainnya yang tidak stabil
·        Sifat-sifat Vanadium murni adalah logam berwarna putih cemerlang dan lunak.
·        Vanadium tahan korosi terhadap larutan basa, asam sulfat, dan asam klorida, juga air garam. Tetapi logam ini teroksidasi di atas 660oC
·        Vanadium memiliki kekuatan struktur yang baik dan memiliki kemampuan fisi neutron  yang rendah , membuatnya sangat berguna dalam penerapan nuklir .
Kegunaan
·        Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang digunakan dalam kecepatan tinggi.
·        Vanadium karbida sangat penting  dalam pembuatan baja.
·        Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro vanadium atau sebagai  bahan tambahan baja.
·        Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium pada baja.
·        Vanadium petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai katalis.
·        Vanadium juga digunakan untuk menghasilkan magnet superkonduktif dengan medan magnet sebesar 175000 Gauss.
·        Konsentrasi maksimum V2O5 yang masih diizinkan terdapat di udara adalah 0.05 (selama 8 jam kerja rata-rata selama 40 jam per minggu).
·        penggunaan industri pertama ekstensif dari logam vanadium adalah lebih dari satu abad yang lalu di chassis paduan baja vanadium-dari mobil Ford Model T.

Pengaruh Terhadap kesehatan
·        Seseorang yang terpapar debu vanadium peroksida yang ditemukan menderita mata parah, hidung dan iritasi tenggorokan.
·        Seseorang yang terpapar debu vanadium peroksida yang ditemukan menderita mata parah, hidung dan iritasi tenggorokan.
·        Penyerapan vanadium oleh manusia terutama terjadi melalui bahan makanan, seperti gandum, kacang kedelai, minyak zaitun, minyak bunga matahari, apel dan telur.
·        Ketika serapan vanadium mengambil tempat melalui udara dapat menyebabkan bronkitis dan pneumonia.
·        Efek akut dari vanadium adalah iritasi paru-paru, tenggorokan, mata dan rongga hidung.
·        - Penyakit jantung dan pembuluh darah
·        - Radang lambung dan usus
·        - Kerusakan pada sistem saraf
·        - Perdarahan dari hati dan ginjal
·        - Kulit ruam
·        - Parah gemetar dan melumpuhkan
·        - Hidung berdarah dan nyeri tenggorokan
·        - Melemahnya
·        - Penyakit dan sakit kepala
·        - Pusing
·        - Perilaku perubahan
·        Selanjutnya vanadium efek neurologis dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kelumpuhan dan efek negatif pada hati dan ginjal.
·        bahwa vanadium dapat menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi hewan jantan, dan itu terakumulasi dalam plasenta wanita.

Pengganti dan Sumber Alternatif

Sejumlah elemen lainnya dapat digantikan untuk vanadium dalam produksi baja berkekuatan tinggi. Ini termasuk columbium, molibdenum, titanium, dan tungsten. Logam lainnya dapat digunakan di tempat vanadium sebagai katalis kimia, termasuk platinum dan nikel.












Selasa, 25 Oktober 2011

Repelita i dan ii

b. Periode 1974/1975-1978/1979 Repelita II

Pada awal periode ini pembicaraan tentang makna pembangunan mulai bergeser. Apabila sebelum periode Repelita II ini pembangunan ekonomi hanya ditekankan pada lajur pertumbuhan ekonomi, maka awal periode ini pandangan bahwa pembangunan harus berwawasan keadilan semakin dominan. pandangan ini muncul, selain didasarkan pada pengalaman negara lain, juga dari pengalaman Indonesian sendiri yang menunjukkan banhwa pembangunan ekonomi yang hanya menekankan pertumbuhan tidak mencapai maksud pembangunan intu sendiri. Untuk itu strategi pertumbuhan ekonomi pada periode ini, selain menekankan pertumbuhan ekonimi yang tinggi juga sangat menekankan pentingnya pemerataan pembangunan.
 
Perkembangan yang perlu mendapat perhatian adalah semakin dirasakan perlunya pedoman dalam melaksanakan pembangunan. Satu dan lain hal dimaksudkan agar pembangunan yang dilaksanakan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan UUD 1945.
Berdasarkan arah dan strategi pembangunan jangka panjang sebagaimana yang ditetapkan GBHN , demi terciptanya tujuan dari setiap tahap pembanguan, pelaksanaan pembangunan dalam setiap Pelita haruslah bertumpu pada Trilogi Pembangunan yang intinya:
  1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
  2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
  3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Pemerataan pembangunan dalam pengertian ini tidak hanya dalam arti pemerataan antar individu atau antar kelompok masyarakat, tetapi juga pemerataan antara daerah. Untuk itu dalam Repelita II, pembangunan di Indonesia mulai dengan pembangunan yang berwawasan ruang. Dalam Repelita II Indonesia dibagi dalam wilayah-wilayah pembangunan dengan tujuan agar pembangunan tidak hanya Jawasentris, atau bahkan Jakarta sentris. 
Masalah-masalah lain yang dihadapi dalam Repelita II pada dasarnya merupakan masalah-masalah yang belum dapat dipecahkan dalam Repelita I, yaitu perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, pembagian pendapatan dan hasil-hasil yang lebih merata, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daerah-daerah, penyempurnaan dan peningkatan fasilitaspendidikan, kesehatan, perumahan rakyat. Masalah-masalah tersebut semakin nampak justrunsetelah Repelita I mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi (6-7% per tahun).

Kebijaksanaan ekonomi dalam periode ini setelah tingkat hiper inflasi mampu dikendalikan, seperti halnya kebijaksanaan perkreditan, aspek fiskal (sebagai sumber pendapatan dan sekaligus sebagai pengarahan perkembangan ekonomi) dan aspek perdagangan ( dalam rangka memperlancar arus barang yang akan mampu meningkatkan produksi).
Pada akhir periode Repelita II, semakin dirasakan bahwa pengaruh krisi moneter internasional, juga pengaruh dari kebijaksanaan proteksi, semakin membuat produk Indonesia tidak dapat bersaing di pasaran Internasional. Untuk mengatasi masalah ini, dan sebagai upaya peningkatan ekspor pemerintah memberlakukan kebijaksanaan devaluasi rupiah terhadap dollar AS sebesar kurang lebih 45% pada bulan november 1978.
Sementara itu tantangan yang dihadapi dalam Repelita II ini secara garis besarnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
  1. Merosotnya kegiatan ekonomi dunia terutama di negara-negara industri, telah melemahkan permintaan atas ekspor hasil produksi Indonesia sedangkan inflasi di negara-negara tersebut telah meningkatkan pula harga barang-barang modal yang diperlukan bagi pembangunan.
  2. Krisis pertamina (1974/75-1976/77) merupakan suatu musibah dan pengalaman yang sangat mahal bagi usaha pembangunan Indonesia. Kenaikan harga minyak bumi di pasaran dunia yang seharusnya melipat gandakan kemampuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan, ternyata harus dipakai untuk membayar hutang-hutang jangka pendek Pertamina.
  3. Hambatan-hambatan dalam produksi pangan oleh karena musim keringyang luar biasa (krisis beras tahun 1974/1975)
Faktor pendorong utama laju pertumbuhan ekonomi pada periode ini adalah meningkatnya harga minyak dipasaran Internasional.

Senin, 10 Oktober 2011

contoh konsonan rangkap (me-n)


K
Kuat                = menguati
Kalah              = mengalah
Kasih              =mengasihi
Kumpul          = mengumpulkan
Kisah              = mengisahkan
Kurang           = mengurangi
Kumpul          = mengumpulkan
Kendali          = mengendalikan
Kupas             = mengupas
Kambeh         = mengambuh
Korban           = mengorbankan
Kuncup          = menguncup
Keras             = mengeras
Kalah              = mengalah
Kerja              = mengerjakan










T
Tuang             = menuang
Tumpah          = menumpahkan
Tukar             = menukar
Tampar          = menampar
Tangis                        = menangis
Tiup                = meniup
Tutup              = menutup
Taruh             = menaruh
Tangkis          = menangkis
Tarik               = menarik
Tampak          = menampakkan
Tantang         = menantang
Teriak                        = meneriaki
Timbang         = menimbang
Telaah            = menelaah










S
Susah             = menyusahkan
Sulit                = menyulitkan
Siap                = menyiapkan
Susul              = menyusul
Siram             = menyiram
Selesai           = menyelesaikan
Sampai           = menyampaikan
Sorak             = menyorak
Suruh             = menyuruh
Siksa              = menyiksa
Sakit               = menyakitkan
Surat              = menyurati
Sudah             = menyudahi
Sisa                = menyisakan
Singgah         = menyinggahi










P
Puas               = memuaskan
Pulang            = memuangkan
Pusing            =memusingkan
Punah             = memunah
Parah             = memarah
Pesan             = memesan
Perah             = memerah
Pukul              = memukul
Panjang         = memanjang
Pilih                = memilih
Pikir                = memikirkan
Paling             =memalingkan
Pasrah           = memasrahkan
Pantul             = memantulkan
Pisah              = memisahkan










K
Khianat          = mengkhianati
Khusus           = mengkhususkan
Kreatif            = mengkreatifkan
Kreasi                        = mengkreasikan
Kronis                        = mengkroniskan
Khusyuk        = mengkhusyukkan
Khas               = mengkhaskan

T
Tragis             =
Tradisi            = mentradisikan
Transparan   = mentransparankan
Traktir            = mentraktir
Transmigrasi = mentransmigrasikan
Trauma          = mentraumakan
Tragedi          = mentragedikan








S
Shalat             = menshalati
Syukur           = mensyukuri
Syarat                        = mensyaratkan
Shalawat       = menshalawatkan
Struktur         = menstrukturkan
Sponsor         = mensponsori
Spasi              = menspasikan

P
Prediksi         = memprediksikan
Prioritas        = memprioritaskan
Produksi        = memproduksi
Prakarsa       = memprakarsai
Program        = memprogramkan
Prinsip           = memprinsipkan
Proklamasi    = memproklamasikan



Selasa, 04 Oktober 2011

contoh laporan ingenhousz


Tujuan :
·         Untuk membuktikan adanya gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis.
·         Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3 terhadap kecepatan proses fotosintesis.
Latar Belakang Teori :
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang / palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
CO2 + H2O =C6H12O6 +O2 + H2O
Untuk mengetahui kandungan glukosa sebenarnya dapat diketahui dengan percobaan Sact sedang untuk mengetahui kandungan oksigen dapat diketahui dengan menggunakan lidi yang membara seperti pada percobaan Ingenhouz. Akan tetapi pada kesempatan ini, yang akan dilihat bukanlah kandungannya, akan tetapi kecepatan proses tersebut bila diberi perlakuan yang berbeda – beda terkait suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3. Percobaan kami kali ini merupakan percobaan Ingenhousz.



Hasil Pengamatan
Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan dalam langkah kerja. Untuk dapat membandingkan perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan maka perangkat percobaan di tempatkan pada dua kondisi yang berbeda yaitu tempat teduh dan tempat terbuka (terkena sinar matahari langsung). Selain di tempatkan di dua kondisi yang berbeda, juga diberi perlakuan yang berbeda. Ada yang ditambahkan dengan NaHCO3 dan ada juga yang ditambahkan dengan es batu. Hasil pengamatan yang kami lakukan disajikan dalam tabel sebagai berikut :

No.
Perangkat
Banyaknya gelembung (+/-)
Nyala api
Keterangan
1.
A
+
Kecil

2.
B
+ +
Sedang

3.
C
+ + + +
Besar

4.
D
±
Sedang


Keterangan:
+ : gelembung yang terbentuk sedikit
+ + : gelembung yang terbentuk sedang
+ + + + : gelembung yang terbentuk banyak
± : gelembung yang terbentuk semakin lama semakin berkurang


Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Percobaan yang ditambah larutan NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis.


Pembahasan
Gelembung yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Pada gelas kimia A yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya jumlah gelembung yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
Pada gelas kimia B dengan kondisi normal (tempat terkena cahaya matahari langsung), proses fotosintesis berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapat energi yang banyak untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak sebanyak gelas kimia C. Hal ini disebabkan, walaupun keduanya sama – sama memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.
Pada gelas kimia C diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, di samping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 20 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O2 pada dasar tabung reaksi).
Pada gelas kimia D yang diletakkan di tempat terang dan ke dalamnya ditambahkan es batu, ternyata gas yang terbentuk sangat sedikit, artinya proses fotosintesis pada gelas kimia D berjalan sangat lambat. Hal ini terjadi karena pada suhu yang rendah enzim – enzim banyak yang tidak aktif sehingga banyak reaksi kimia yang dialamikan oleh enzim menjadi lambat sekali.
Dari hasil percobaan, semua tanaman Hydrilla verticillata pada setiap corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara api dari lidi ke mulut tabung reaksi. Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata bara api tersebut menyala(mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
Kesimpulan
*Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
*Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu yang optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal.
*Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
*Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
*Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.
daftaar pustaka
http//deyasmadani.blogspot.com/2010/04/percobaan-ingenhousz.html
www.scribd.com/doc/48581516/Percobaan-Ingenhousz